Menurut Presiden Federasi Sepakbola Prancis, Didier Quillot, penerapan format anyar terkait dengan kuota tim di Putaran Final Liga Champions Eropa bakal mengharuskan tim Liga Prancis untuk memenangkan setidaknya dua trofi Liga Champions atau Liga Europa secara beruntun.
Federasi Sepakbola Prancis rupanya tidak setuju dengan wacana penerapan format baru di putaran final Liga Champions Eropa dan Liga Europa yang sempat dibeberkan UEFA belum lama ini. Menurut penuturan Presiden LFP, wacana format baru yang akan diterapkan UEFA tersebut bakal mempersulit tim Prancis untuk menembus putaran final Liga champions.
Sebagai informasi, sebelumnya, UEFA memang pernah menuturkan wacana mereka untuk mengubah format dalam fase Group Liga Champions Eropa. Dalam pengumuman resminya, tim yang berhasil finish pada empat besar klasemen akhir di liga top Eropa tidak perlu lagi melalui babak kualifikasi alias Play Off, dengan kata lain, mereka telah mengamankan satu tempat di Putaran final.
Kita semua tahu, biasanya, tim yang menghuni peringkat keempat di klasemen akhir Liga Primer akan lebih dulu memainkan dua leg babak play off untuk melangkah ke putaran final, nah, hal inilah yang tidak akan berlaku lagi. Dimana rencananya, format baru tersebut akan diterapkan pada musim 2017/18 mendatang.
Namun tidak semua pihak setuju dengan wacana UEFA tersebut, salah satunya adalah Federasi Sepakbola Prancis, alias LFP yang merasa bahwa format itu sejatinya akan menyulitkan tim-tim di Ligue 1 Prancis untuk bermain di pentas Eropa.
”Dengan sistem yang baru, klub-klub kami bakal sukses menghasilkan lebih banyak uang dari biasanya, akan tetapi, tentu saja akan ada jarak yang lebih besar di kompetisi Liga Champions dan Liga Europa. Hal tersebut terjadi karena untuk menikung Italia di peringkat empat koefisien UEFA, klub-klub kami harus memenangkan dua gelar Liga Champions Eropa secara beruntun atau setidaknya masuk ke partai final Liga Europa, tentu saja hal tersebut amat sulit” Demikian Ujar Didier Quillot selaku Presiden LFP.